Sunday 25 December 2011

ysn : PANTUN PENYAMUN


PENYAMUN


Kota gurindam negeri pantun
Malam yang dingin tampak sunyi
Pantun diulas pasal penyamun
Hendak dibahas dipantun ini


Kota gurindam negeri pantun
Dahulu kala banyak rakit
Pantun diulas pasal penyamun
Tiada bermaksud hendak mengungkit


Kota gurindam negeri pantun
Ditaman bunga mambunya harum
Pantun diulas pasal penyamun
Tiada bermaksud menyinggung kaum


Kota gurindam negeri pantun
Jujur bertutur kata disemat
Pantun diulas pasal penyamun
Jangan jadikan dendam kesumat


Kota gurindam negeri pantun
Banyak terdapat kue semprit
Penyamun bukan sembarang penyamun
Penyamun yang ini lain sedikit


Kota gurindam negeri pantun
Ombak bertepi hempas menghempas
Pasal budaya sudah disamun
Pasal pulau sudah dirampas


Kota gurindam negeri pantun
Indahnya kota tiada dua
Reog ponorogopun bisa disamun
Padahal jauh dinegeri jawa


Kota gurindam negeri pantun
Laut ada pantaipun punya
Kenapa sampai bisa disamun
Mana yang ganjil lekas ditanya


Kota gurindam negeri pantun
Taman yang indah hatipun bangga
Kenapa sampai bisa disamun
Tidak kusangka tidak kuduga


Kota gurindam negeri pantun
Dipasar banyak dijual raga
Reog ponorogo sudah disamun
Inikan lagu nak disamun juga


Kota gurindam negeri pantun
Buah yang manis buah delima
Tahukan kamu lagu yang disamun
Rasa sayange empunya nama


Kota gurindam negeri pantun
Ramainya rakyat merata-rata
Tidak hanya itu yang disamun
Hingga tarianpun jadi berita


Kota gurindam negeri pantun
Banyak rumah berderet-deret
Tahukah kamu tarian yang disamun
Tarian bernama si tari pendet


Kota gurindam negeri pantun
Asyiknya budak bermain goli
Tarian pendetpun sempat disamun
Padahal jauh dinegeri Bali


Kota gurindam negeri pantun
Bertiup angin dayu-mendayu
Sampai kapankah jadi penyamun
Mencorengkan nama rumpun Melayu


Kota gurindam negeri pantun
Mari merasa sop pak jenggot
Dari dahulu dah jadi penyamun
Pulau Ligitan sempat direnggut


Kota gurindam negeri pantun
Hanya satu tiada tiga
Pulau Ligitan sudah disamun
Pulau Sipandanpun dikebas juga


Kota gurindam negeri pantun
Berdepan dengan Pulau Penyengat
Sekali penyamun tetap penyamun
Pulau Jemur berita yang hangat


Kota gurindam negeri pantun
Lebatnya hutan sipokok kayu
Cepatlah sadar wahai penyamun
Jangan robohkan pilar melayu


Kota gurindam negeri pantun
Naik sampan cepat diciau
Pulau Jemur telah disusun
Menjadi hak wilayah Riau


Kota gurindam negeri pantun
Tumbuh sebatang pokok pedada
Boleh berkunjung, boleh melantun
Gunakanlah prosedur yang sudah ada


Kota gurindam negeri pantun
Kuah lakse terasa pedas
Mufakatkan kata rencana disusun
Pemerintah yang bijak pastilah tegas


Kota gurindam negeri pantun
Pantai dan laut tampak indah
Janganlah berbalik kezaman Fir’aun
Maupun zaman Jahiliah


Kota gurindam negeri pantun
Banyak penyu dan kura-kura
Mufakatkan kata rencana disusun
Jangan terjadi perang saudara


Kota gurindam negeri pantun
Duduk termenung hari selasa
Jangan sampai TNI turun
Perang dimulai hancur binasa


Kota gurindam begeri pantun
Rakyat yang senyum tiada berduka
Cepatlah berlutut dan minta ampun
Pintu maaf masih dibuka’


Kota gurindam negeri pantun
Negeri yang kaya emas berpeti
Itulah cerita pasal penyamun
Sungguh sedih mengiris hati


Kota gurindam negeri pantun
Tampak asri dibulan puasa
Itulah cerita pasal penyamun
Mengundang emosi rakyat dan bangsa


Kota gurindam negeri pantun
Bukit yang tinggi jalan berkelok
Itulah tabiat dari penyamun
Jangan dibangun jangan dipupuk


Kota gurindam negeri pantun
Udang pepai pembuat belacan
Janganlah suka samun-menyamun
Karena itu kelauan seytan


Kota gurindam negeri pantun
Tiada terdapat kain belacu
Haruslah diingat sampaikan pikun
Cerita sejarah keanak cucu


Kota gurindam negeri pantun
Kain belacu jangan di siat
Diingat selalu turun temurun
Sampai umur dikandung hayat


Kota gurindam negeri pantun
Bubur candil manis sekali
Dari Dusun sampai Stasiun
Haruslah tahu cerita ini


Kota gurindam negeri pantun
Dahulu terdapat datuk laksemana
Kita bukan Negeri kartun
Yang bisa dibuat semena-mena


Kota gurindam negeri pantun
Banyaknya sayur, sayur keladi
Itulah cerita pasal penyamun
Cerita nyata yang sudah terjadi


Yoan Sutrisna Nugraha

No comments:

Post a Comment