Sunday 4 March 2012

Truk BBM Nyaris Meledak di Bintan


Truk BBM Nyaris Meledak di Bintan

TRUK TERBAKAR-Sejumlah petugas memadamkan api yang membakar mobil tangki pengangkut BBM di Jalan Nusantara KM 23 Bintan, Kepri, Sabtu (3/3). Kebakaran diduga akibat adanya korsleting atau hubungan arus pendek pada pendingin udara (AC) ruang kemudi truk tersebut. Supir truk mengalami luka bakar (foto atas). ANTARA-EDY HARYANTO/HALUAN KEPRITerbakar Selama 1,5 Jam

BINTAN-Sebuah truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) nyaris meledak di KM 23 Jalan Raya Nusantara, Kijang, Kabupaten Bintan, Kepri, Sabtu (3/3) pagi. Truk itu mengalami kebakaran di bagian depan selama hampir 1,5 jam usai mengisi 8.000 liter premium di Terminal Pertamina Kijang.
Akibat kebakaran itu, supir truk bernama Zulkifli dan kernetnya Gunawan mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya, terutama pada bagian  tangan, kepala dan kaki. Keduanya dilarikan ke RSUD Kijang untuk mendapat perawatan. Truk sendiri hangus di bagian depan hingga tinggal rangka. Kedua ban bagian depan juga ikut habis terbakar hingga hanya menyisakan besi velgnya saja. Adapun bagian belakang truk, termasuk tangki tampak menghitam karena terkena jilatan api.

Sebenarnya, kebakaran itu cepat dilaporkan ke UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bintan. Tapi, petugas UPT Damkar Bintan tidak dapat berbuat banyak untuk memadamkan api karena satu-satunya mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di wilayah Kijang sedang dalam perbaikan di bengkel. Api pun baru dapat dipadamkan sekitar 1,5 jam setelah kebakaran terjadi setelah satu unit mobil pemadam kebakaran didatangkan dari Kota Tanjungpinang.

Informasi yang diperoleh di lapangan, truk bernomor polisi BP 9528 TA itu selesai mengisi muatan di Terminal Pertamina Kijang sekitar pukul 10.00 WIB. Saat meninggalkan Terminal Pertamina Kijang, truk milik PT Bumi Citra Sarana (BCS) itu dalam kondisi baik dan tanpa mengalami gangguan. "Truk tangki tersebut usai mengisi sekitar pukul 10.00 pagi. Waktu itu kondisi truk saya lihat baik-baik saja. Truk tersebut memuat BBM di urutan kedua pagi tadi," kata Sisdiwanto, petugas sekuriti Terminal Pertamina Kijang saat ditemui di lokasi kebakaran.

Menurut Sisdiwanto, truk tangki tersebut rencananya akan mengantarkan premium ke SPBU di KM 10 Kota Tanjungpinang. Namun sekitar 10 menit setelah meninggalkan Terminal Pertamina Kijang, kata Sisdiwanto, pihaknya mendapat kabar bahwa truk tangki tersebut terbakar.

Suhendra, petugas pengawas di Terminal Pertamina Kijang, mengatakan pihaknya sempat membawa empat tabung racun api untuk memadamkan kebakaran. Namun, melihat besarnya kobaran api, tabung racun api tersebut tak jadi digunakan. Menurut dia, tabung racun api ukuran besar tersebut tidak mungkin bisa memadamkan api yang sudah membesar.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Kanit Sabhara Polsek Bintan Timur Ipda Rubito, api diduga berasal dari korsleting kabel listrik saat supir menghidupkan AC (pendingin udara) di dalam kabin truk. Awalnya, kata dia, supir sempat menghentikan kendaraannya karena sedang menerima panggilan melalui telepon genggamnya. Diduga karena merasa kepanasan di dalam kabin, sang supir berniat menghidupkan AC. "Saat menghidupkan AC itu api tiba-tiba muncul dan langsung menyambar supir dan kernet dari bagian mesin," kata Rubito di lokasi kejadian.

Rubito menambahkan petugas yang saat itu sedang berpatroli dan kebetulan dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP) segera memberi pertolongan. Saat itu, supir dan kernet langsung diminta petugas berguling-berguling di atas rumput yang tumbuh di bahu jalan agar api yang membakar tubuhnya padam. "Kita minta mereka berguling-guling di rumput agar api padam. Setelah api padam di tubuh mereka, kita segera membawa ke RSUD Kijang dengan mobil patroli," kata Rubito.

Dalam upaya pemadaman api, Kepala Seksi Damkar Tanjungpinang Raja Mukmin dan  komandan regu Anton bersama anggota Damkar dari Bintan dan Tanjungpinang tampak bertungkus lumus memadamkan api dengan menggunakan sejenis busa. Beruntung karena kobaran api tidak begitu besar lagi proses pemadaman dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Sementara itu, pihak UPT Damkar Bintan mengakui sudah tiga hari terakhir satu-satunya mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di Kijang berada di bengkel untuk perbaikan. Kepala UPT Damkar Bintan Jarita Ahmad mengatakan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bintan Dian Nusa selaku atasannya setelah mendapat laporan soal kebakaran itu untuk mendatangkan upaya bantuan.

Setelah mendapat laporan itu, lanjut Dian Nusa, ia segera terjun ke lokasi dan mengoordinasikan upaya pemadaman, termasuk meminta bantuan mobil pemadam kebakaran dari Kota Tanjungpinang. "Kita secepatnya menghubungi Damkar Tanjungpinang untuk mengirim bantuan ke Kijang. Namun karena perjalanannya cukup jauh dari Tanjungpinang perlu waktu sampai ke lokasi. Kita minta masyarakat bisa memahami ini," kata Dian saat dijumpai di TKP.

Dian mengatakan mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di Kijang berada di bengkel untuk perbaikan karena usianya sudah mencapai 12 tahun. "Untuk mencari armada cadangan kita tak punya. Selama ini armada damkar hanya dua yakni satu di Kijang dan satu lagi di Tanjunguban. untuk mendatangkan di Tanjunguban tak mungkin karena jaraknya yang cukup jauh," ujarnya.

Disesalkan

Tokoh masyarakat Kijang Naimatsu menyayangkan lambannya penanganan kebakaran tersebut. Pihaknya juga merasa kecewa karena di saat genting, sejumlah nomor telepon penting tidak bisa dihubungi. "Saat kebakaran terjadi kita sudah menghubungi sejumlah pihak baik damkar maupun   pejabat di Kijang tapi satupun tak ada yang mengangkat teleponnya. Padahal di saat genting seharusnya semua pihak merespon hal yang mengancam keselamatan masyarakat ini. Tapi yang terjadi kebakaran dibiarkan berjam-jam saja tanpa ada penanganan. Padahal kalau tanki itu meledak tentu banyak nyawa akan menjadi korban," kata Naimatsu.

Naimatsu mendesak Pemerintah Kabupaten dan DPRD Bintan untuk segera menambah mobil pemadam kebakaran sehingga peristiwa serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

Pantauan di lokasi, kebakaran tersebut menyedot perhatian masyarakat. Namun polisi melarang masyarakat untuk mendekati lokasi truk yang terbakar karena khawatir tanki meledak sewaktu-waktu. Pihak kepolisian pun menutup arus lalu lintas yang akan melewati  lokasi dan mengalihkan ke jalur alternatif. Hingga berita diturunkan truk tanki beserta muatannya belum dievakuasi. ***

No comments:

Post a Comment